English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KESAKSIAN - dari Brazil: Debu Emas

Posted by andrey Saroinsong 08.34, under | No comments




Namanya Silvania. Dia tinggal di Brasilia. Ibu empat anak ini tiba-tiba saja terkenal secara internasional, terutama di dunia keKristenan

  Dia bukan artis. Bukan pula pengkhotbah televisi. Dia adalah ibu rumah tangga biasa dengan empat anak. Lebih dari itu, dia menderita empat macam kanker stadium lanjut. Dokter sudah angkat tangan. Dari pori-pori tubuhnya keluar cairan empedu hijau yang sangat bau. Masyarakat di sekitarnya meninggalkan dia. Hanya suami dan keempat anaknya yang masih tahan berada di dekatnya.Dia mencoba segala cara untuk sembuh. Dokter, pusat spiritual, dukun dan segalanya. Namun sia-sia. Dia pasti sudah meninggal jika saja tidak ada seorang yang menyuruh suaminya untuk mengajaknya ke gereja. Dia berserah. Pendeta gereja kecil itu memintanya untuk memberi waktu 30 hari bagi Allah untuk bekerja. Dia berkata ya. Pada titik ini dia sudah berserah apa adanya. Pada kunjungan ketiga di gereja, dia disembuhkan. Dia bangun keesokan harinya tanpa rasa sakit sama sekali. Cairan empedu pun tidak lagi keluar dari pori-porinya.

Minyak Zaitun dan Debu Emas

Minyak yang keluar dari tangan Silvania ditampung ke dalam botol dan dipakai untuk mengurapi orang-orang yang sakit ketika Silvania tidak hadir atau ketika dari tangannya tidak keluar minyak lagi. Sedangkan debu emas yang keluar dari kepalanya ditampung pendeta di Alkitabnya dan dipakai untuk mengolesi orang yang sakit. Menurut kesaksian orang-orang yang ikut kebaktian di Calvary Pentecostal Campground di Ashland, Virginia, Amerika Serikat, banyak orang yang disembuhkan dari sakitnya.

Gigi Perak dan Gigi Emas

Menurut pakar pertumbuhan gereja C. Peter Wagner, mukjizat semacam ini sudah lama terjadi. Di Kebaktian Kebangunan Rohani di Argentina pada tahun 1970-an, banyak gigi berlubang yang ditambal secara adikodrati semacam itu. Gigi jemaat ditambal dengan "bahan putih keras yang tidak dikenali dokter gigi," ujar Wagner.

Menyebar Seperti Toronto Blessing

Pada April 1998, Heflin mulai melihat debu emas di wajah orang lain. Dia bahkan pernah melihat butiran emas yang lebih besar jatuh dari pakaian seorang wanita selama konvensi wanita yang dipimpinnya. Pada konferensi itu juga, debu emas juga muncul di wajah pembicara tamu. Tampaknya makin sering Heflin berbicara tentang mukjizat ini, makin banyak saja debu emas yang bermunculan.

Emas Asli atau Palsu

Wanita itu tidak sendirian. Setelah ratusan orang melaporkan menerima mahkota gigi dan tambalan gigi dari emas, staff di TACF mencoba untuk mengujinya dengan perantaraan dokter gigi. Mereka mendapati bahwa separuh dari mereka tambalannya memang berubah menjadi mengkilap. "Tetapi bukan emas," ujar Arnott.

Batu Penguji

"Batu penguji yang sesungguhnya," ujar pendeta Anglikan Trevor "adalah apakah orang-orang yang terkena mukjizat itu makin dekat kepada Tuhan atau tidak, mengembangkan iman yang makin kuat di dalam kuasa-Nya atau tidak dan menjadi makin serius terhadap Allah". Pearce berkata tandas: "Iblis tidak dapat melakukan hal-hal itu." 


Yang penting bagi fenomena debu emas ini adalah: Jika orang-orang disembuhkan atau mengenal Kristus, atau jika iman mereka dikuatkan, atau jika mereka menjadi makin bersemangat di dalam penginjilan sebagai hasil dari debu emas atau tambalan emas, maka Allah sedang berkarya tidak jadi masalah betapa aneh tampaknya atau tidak masuk akal manusia. 
Sekitar 25 persen dari kasus yang dilaporkan ternyata tidak benar. Orang yang mengira menerima mukjizat mengetahui belakangan bahwa dokter gigi mereka telah memasang mahkota gigi emas di mulut mereka dan mereka telah lupa akan hal itu.


Dua puluh lima persen lainnya terbukti benar-benar emas. Wagner, yang berkata bahwa dia percaya Allah bisa melakukan mukjizat ini, mencatat bahwa mereka seharusnya menangkap perhatian dari dunia sekular. "Para ahli kimia mencoba untuk mengubah unsur-unsur lain menjadi emas selama satu milenium," ujarnya. "Mereka tidak berhasil, tetapi Allah bisa."Namun, yang membuat masalahnya menjadi rumit, ada pertanyaan tentang orang-orang yang merekayasa fenomena debu emas dengan menyebarkan debu keemasan di diri mereka sendiri. Salah satu pendeta Brasilia, Silvania Machado, bersikeras dia tidak memalsukan manifestasi itu meskipun dua pengujian independen menunjukkan bahan yang jatuh dari kepalanya adalah sejenis lapisan plastik.Di dalam sebagian besar kasus di mana debu emas muncul di Amerika Serikat, tidak seorang pun menguji bahan itu dan beberapa pendeta merasa tidak enak karena mereka melihat debu itu muncul begitu saja.


"Kami tahu kejadian ini adalah fenomena adikodrati, apakah debu ini dari emas atau tidak," ujar pendeta Bill Ligon dari Christian Renewal Church di Brunswick, Georgia. Gerejanya mulai menyaksikan fenomena debu emas awal tahun 2001 ini. "Faktanya Allah mengirimkan tanda adikodrati di tengah kita yang Dia pakai untuk memenangkan orang yang hilang, menyembuhkan orang sakit dan membebaskan yang terbelenggu," ujar Ligon.

Yang sering jadi pertanyaan dalam fenomena ini, apakah emas yang muncul itu asli atau palsu. "Banyak orang mengira tambalan mereka berubah menjadi emas padahal tidak," Wagner mengingatkan. "Dokter gigi saya di Colorado Springs cerita ada seorang wanita yang datang kepadanya dan mengira bahwa tambalan peraknya berubah menjadi emas, tetapi dia berkata bahwa tambalan itu bukan emas. Bahkan, lobang di giginya masih tetap ada." 
Pada November 1998 pendeta Bob Shattles dari Friendship Baptist Church di Austell, Georgia, mengundang Heflin untuk melayani jemaatnya. Ketika Heflin berdoa baginya, Shattles diliputi kuasa Roh Kudus.


Keesokan harinya, Shattle berkata, minyak mulai keluar dari tangannya, dan pada petang harinya debu emas mulai muncul di wajahnya saat dia memimpin kebaktian. Dia berkata dia menerima urapan khusus penginjilan hari itu. Sejak itu dia telah membawa lebih dari 2000 orang untuk datang kepada Kristus.Pada akhir tahun 1998 Heflin mengalami fenomena debu emas setiap kali dia berkhotbah. Dia tidak sendirian. Pada bulan Maret 1999 dalam sebuah konferensi di Toronto Airport Christian Fellowship (TACF), hampir 700 orang menerima tambalan emas atau perak di gigi mereka. Gereja itu menulis fenomena itu di dalam warta jemaat mereka dan di situs mereka dan hampir bersamaan, laporan tentang adanya debu emas mulai terjadi di Oklahoma, California, Florida, Montana, Tennesse, Kansas, North Carolina, Ohio dan di luar Amerika Serikat.Kapan saja Heflin atau Shattles berkhotbah, mukjizat emas-baik debu maupun gigi-muncul. Fenomena ini menyebar dari Toronto dan juga dari Afrika Selatan beberapa bulan lebih awal. "Fenomena ini sangat menular," ujar Marc Dupont dari Fort Wayne (Indiana) Vineyard Christian Fellowship.Setelah konferensi di Toronto, pendeta TACF John Arnott dengan bersemangat menelepon Che Ahn, pendeta Harvest Church di Pasadena, California, untuk menceritakan fenomena ajaib ini. Meskipun saat itu waktu menunjukkan pukul 11:30 malam di California, begitu mendengar tentang penambalan gigi secara adikodrati, Ahn meminta Arnott untuk mendoakannya via telepon.Keesokan harinya, Ahn memperhatikan tambalan giginya yang terbuat dari campuran logam warna abu-abu berubah menjadi perak yang bersinar. "Mereka bersinar cemerlang," ujar Ahn. "Saya hanya bisa berkata, 'Wow.' Hal ini memberi saya iman bahwa Allah sedang melakukan sesuatu."Ahn sudah terjadwal untuk berkhotbah di gereja-gereja di Oklahoma dan Tennessee minggu itu, jadi dia membagikan kisah mukjizat itu di dua tempat tersebut. Orang-orang menerima tambalan dan mahkota gigi emas di tempat yang sama dan mukjizat itu terjadi lagi di gerejanya sendiri di Pasadena dan sebuah gereja di Pennsylvania ketika dia diundang untuk berkhotbah di sana minggu berikutnya. Sejak saat itu Ahn melihat mukjizat yang sama di Indonesia, Filipina dan Hong Kong.


Seperti fenomena Toronto Blessing dengan Holy Laughter-nya, fenomena debu emas ini juga menyebar seperti api. Contohnya bisa diamati pada diri Ruth Heflin, seorang pendeta pentakosta yang telah melayani selama 45 tahun di Calvary Pentecostal Tabernacle. Heflin berkata dia melihat fenomena debu emas pertama kali pada bulan Februari 1998 setelah beberapa rekannya mengunjungi Brasilia. Putera pionir Pentakosta ini berkata, dia tidak ragu-ragu bahwa mukjizat debu emas ini berasal dari Allah. Orang-orang mulai melihat debu emas di wajah Heflin setiap kali dia berkhotbah. 
Wagner dan isterinya, Doris, pertama kali mendengar mukjizat gigi ini pada awal 1980-an ketika mereka melihat pelayanan Omar Cabrera. "Saat ini," ujar Wagner, "hampir tidak ada gereja di Argentina yang jemaatnya belum pernah mengalami mukjizat kesembuhan ilahi di gigi mereka."Bahkan di kebaktian-kebaktian yang diadakan oleh penginjil Argentina Carlos Annacondia, Wagner menambahkan, "Orang-orang hanya boleh memberi kesaksian di tempat umum jika mereka mendapat tambalan adikodrati di tiga atau lebih gigi mereka. Jika hanya satu dari gigi mereka yang ditambal secara adikodrati itu sudah dianggap lumrah."Mukjizat gigi ini menyebar ke Brasilia pada awal 1990-an, negara di mana fenomena debu emas pertama kali berasal. Meskipun ada banyak laporan terpisah tentang penambalan gigi secara ajaib ini di Amerika Utara pada tahun 1800-an, tetapi fenomena ini baru menyebar secara internasional pada tahun 1999.

Ternyata fenomena debu emas itu bukan cerita baru. Lama sebelum itu ada fenomena gigi perak dan gigi emas. Orang-orang yang datang kebaktian dengan gigi berlubang baik yang sudah tambalan maupun belum, tiba-tiba saja "ditambal" secara adikodrati dengan perak atau emas. Bukan hanya itu, bahkan ada orang yang seluruh giginya berganti menjadi emas. "Tidak ada putihnya yang kelihatan," ujar Marc Dupont yang mendoakan pendeta Rich Oliver dari Family Christian Center. Dokter gigi Rich pun mengakui dia belum pernah memasang emas di gigi pasiennya itu. 

Kisahnya mungkin hanya akan berakhir sampai di sini jika tidak ada manifestasi yang menggemparkan, bukan saja di gereja yang Silvania hadiri, tetapi juga di Amerika dan akhirnya sampai juga ke Indonesia. Ketika mengalami kesembuhan ilahi, minyak-yang belakangan diuji di laboratorium sebagai minyak zaitun murni-mulai keluar dari tangannya. Tidak hanya itu, tidak lama kemudian tubuhnya, terutama kepalanya, mengeluarkan debu emas. Karena berguguran dari kepala itulah maka ada yang menyebutnya "ketombe emas". Setiap butir debu emas itu memiliki tepi yang bulat yang "bukan buatan pabrik mana pun".

0 komentar:

Posting Komentar