English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Penganiayaan Terhadap Gereja

Posted by andrey Saroinsong 09.10, under ,, | No comments


Penganiayaan Terhadap Gereja


 PENGANIAYAAN TERHADAP GEREJA LOKAL HARI INI!
(PERSECUTION AGAINST THE LOCAL CHURCH TODAY!)
oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap
jemaat di Yerusalem…” (Kisah Rasul 8:1).

Beberapa pengkhotbah TV di Amerika membuat seakan menjadi Kristen akan dipenuhi dengan semua “kebahagiaan dan sukacita.” Namun itu salah.Orang-orang yang menjadi Kristen sejati dapat menjelaskan kepada Anda bahwa menjadi Kristen tidak selamanya “menyenangkan.” Ada musuh-musuh Kekristenan di media dan dalam kehidupan setiap hari. Hari ini, seluruh dunia, orang-orang Kristen dianiaya demi iman mereka di dalam Kristus. Silahkan klik www.persecution.com untuk membaca kebenaran tentang penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di seluruh dunia.

Bahkan di “negara-negara bebas” orang-orang Kristen secara terus menerus diserang dan ditertawakan hari ini. Dan bahkan yang lebih buruk mereka alami di berbagai belahan dunia lainnya.
Saya sering menekankan kasih dan sukacita yang dialami oleh orang-orang yang ada di gereja lokal di Yerusalem. Namun mereka juga mengalami banyak masalah. Kita seharusnya tidak berpikir bahwa kita dapat memiliki sukacita penuh, kebahagiaan gereja lokal tanpa pernah mengalami penganiayaan dalam berbagai bentuk yang berbeda. Adalah salah bila menggambarkan jemaat di Yerusalem sebagai tempat sukacita dan kebahagiaan – tanpa mengatakan bahwa mereka juga mengalami penganiayaan!
“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem…” (Kisah Rasul 8:1).

Dr. John Gill (1697-1771) menekankan bahwa kata “pada waktu itu” dapat diterjemahkan “pada hari itu” (Dr. John Gill, An Exposition of the New Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume II, hal. 211). Dr. Gill juga mengatakan bahwa penganiayaan mulai hari itu

…pada waktu Stefanus dirajam batu. Segera mereka membuat dia mati, mereka adalah orang-orang yang haus darah… rakus untuk menumpahkan darah orang lain; dan banyak sekali orang, yang dipenuhi dengan kebencian dan iri hati, yang ditujukan kepada para anggota gereja dimanapun mereka menjumpai mereka, dan membunuh mereka… tidak semua anggota gereja… karena kita telah membaca tentang orang-orang yang membunuh Stefanus; dan tentang gereja yang dibinasakan oleh Saulus; dan baik laki-laki maupun perempuan… dipenjarakan oleh dia; namun semua pemberita firman, kecuali para rasul; mereka semua terserak, pergi memberitakan firman… di antara mereka adalah Filipus yang pergi ke Samaria; dan Ananias, yang ada di Damsyk; dan yang lainnya pergi sejauh Fenisia, Siprus dan Antiokhia: dan secara khusus mereka dikatakan tersebar ke seluruh wilayah Yudea dan Samaria; dimana pelayanan mereka begitu diberkati, mempertobatkan banyak jiwa, sehingga dengan cepat banyak gereja didirikan di berbagai tempat seperti nampak pada [Kisah Rasul 9:31] sehingga penganiayaan ini justru menyebabkan kemajuan Injil… Dan penyebaran yang diakibatkan oleh penganiayaan, adalah yang dialami oleh semua pemberita Injil, kecuali para Rasul; dua belas Rasul, yang [bertahan] di Yerusalem untuk menggembalakan jemaat itu; menguatkan para anggota gereja itu untuk menderita dengan sukacita demi nama Kristus dan Injil-Nya (Gill, ibid.).

“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem…” (Kisah Rasul 8:1).
Kita seharusnya juga akan mengalami itu. Itu datang kepada kita dalam berbagai bentuk. Nyanyikan lagu, “Yesus,Salibku Kuangkat.
Yesus, salibku ku angkat, Ku hendak mengikut-Mu.
S’karang dunia tak mengikat, Hanya Kaulah milikku.
Hilanglah segala nafsu, Yang menyombongkan hati
Tuhan dan surga bagiku, Sungguh kaya ku kini!
   (“Jesus, I My Cross Have Taken” by Henry F. Lyte, 1793-1847/
     Terjemahan Nyanyian Pujian No. 180).

I. Pertama, penganiayaan dapat datang dari luar gereja lokal.

Itulah apa yang terjadi di gereja Yerusalem. Penganiayaan datang kepada mereka dari orang-orang di luar gereja, orang-orang yang menentang gereja. Yesus sering menubuatkan ini sebelumnya. Ia berkata,
“Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah” (Matius 10:17-18).
Lagi, Yesus berkata,
“Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” (Matius 24:9).

Rasul Paulus berkata,
“Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (II Timotius 3:12).
Di sini Paulus mengingatkan Timotius tentang hal yang sangat penting: Setiap pengikut Kristus yang sejati segera atau kemudian akan dianiaya… Dari masa Kristus sampai hari ini, semua orang Kristen menghadai berbagai pencobaan dan penderitaan dalam berbagai bentuk yang berbeda (The Applied New Testament Commentary, Kingsway Publications, 1996, hal. 872).

Yesus berkata,
“Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku”
       (Matius 10:22).

Lagi, Yesus berkata,
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu”
       (Yohanes 15:18-19).

Orang-orang Kristen baru di sini di dunia Barat, dan di seluruh dunia, sering terkejut melihat bahwa orang-orang benar-benar membenci mereka karena menjadi orang-orang Kristen. Saya ingat bahwa itu yang membuat saya sangat terkejut ketika baru menjadi orang Kristen. Namun saya menjadi terkejut karena saya tidak tahu bahwa Alkitab dengan sangat jelas menunjukkan itu. Namun Yesus membuat itu menjadi sangat jelas ketika Ia berkata,
“Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku”
       (Matius 10:22).

Orang-orang Komunis di China mengatakan bahwa orang-orang Kristen sejati adalah orang-orang yang telah “dicuci-otak.“ Mereka sering mengirim orang-orang Kristen ke kamp-kamp untuk diberi “pelajaran kembali” dan berusaha membuat mereka meninggalkan Kekristenan. Kita tidak terkejut mendengar tentang itu – namun kita dikejutkan ketika teman-teman dan keluarga non Kristen kita di sini di Amerika mengatakan hal yang sama – dan mencoba menarik kita keluar dari gereja. Kita harus ingat apa yang Yesus katakan, “Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku” (Matius 10:22). Jadi bukan hanya orang-orang Komunis di China yang menganiaya orang-orang Kristen sejati. Penganiayaan sekarang dialami oleh orang-orang Kristen saleh di Amerika dan negara-negara lain di Barat juga, dan penganiayaan ituterus bertumbuh dengan cepat hari ini!
“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem” (Kisah Rasul 8:1).
Pada masa penganiayaan ini orang-orang Kristen sejati harus siap mengalami penderitaan dalam berbagai bentuk penganiayaan. Kita harus memikul salib kita dan mengikut Kristus tidak peduli apa yang resikonya! Nyanyikan, “Yesus,Salibku Kuangkat!”
Yesus, salibku ku angkat, Ku hendak mengikut-Mu.
S’karang dunia tak mengikat, Hanya Kaulah milikku.
Hilanglah segala nafsu, Yang menyombongkan hati
Tuhan dan surga bagiku, Sungguh kaya ku kini!

II. Kedua, penganiayaan dapat datang dari dalam gereja lokal.

Mari membuka Kisah Rasul 20:29-30. Ini adalah perkataan-perkataan Rasul Paulus yang ditujukan kepada para pemimpin gereja lokal di Miletus. Mari kita berdiri dan membaca dua ayat ini dengan lantang.
“Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka” (Kisah Rasul 20:29-30).
Anda dipersilahkan duduk kembali.

Dr. Gill memberikan komentar ini:
Bukan hanya para guru palsu dari [luar] yang akan masuk ke antara mereka, namun beberapa orang akan muncul dari komunitas mereka sendiri, misalnya orang yang telah diakui sebagai anggota gereja mereka, dan dari orang-orang yang mereka harapan baik… justru memecah belah anggota-anggota gereja-gereja itu, membuat pemisahan dan perpecahan, membentuk kelompok-kelompok, dan mengharapkan diri mereka sendiri sebagai pemimpin jemaat (Gill, ibid., hal. 342).

Dalam bukunya yang berjudul Church Split, Dr. Roy Branson berkata,
Pada kebanyakan kasus gereja menjadi terpecah belah adalah oleh karena ada orang-orang dalam jemaat itu menentang penginjilan… Ketika gereja mulai menjangkau orang-orang lain dan bertumbuh, ada anggota gereja... melakukan satu dari tiga hal ini: Mendukung misi penginjilan gereja, acuh tak acuh, atau memberontak dengan menentang atau meninggalkan gereja (Dr. Roy L. Branson, Jr., Church Split, Landmark Publications, 1990, hal. 169-170).
Ya, gereja “terpecah belah” seperti ini dapat disebabkan oleh orang-orang dari dalam gereja lokal. Ini memang membuat hati kita hancur ketika perpecahan dalam gereja itu terjadi, namun kita memang dapat mengalami itu. Yesus berkata, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (Yohanes 16:33). Gereja lokal adalah tempat yang luar biasa, namun tidak bebas dari berbagai bentuk penganiayaan. Satu-satunya tempat di mana tidak ada penganiayaan adalah di Sorga!
“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem” (Kisah Rasul 8:1).

Nyanyikan “Yesus,Salibku Kuangkat.
Yesus, salibku ku angkat, Ku hendak mengikut-Mu.
S’karang dunia tak mengikat, Hanya Kaulah milikku.
Hilanglah segala nafsu, Yang menyombongkan hati
Tuhan dan surga bagiku, Sungguh kaya ku kini!

III. Ketiga, penganiayaan menunjukkan nilai agung dari gereja lokal.

Hari ini banyak pasangan hidup bersama tanpa menikah. Mereka saling takut membuat komitmen pernikahan karena mereka takut akan terjadi perceraian. Ini sangat menyedihkan karena pernikahan adalah lembaga yang ditetapkan Allah.
Perhatikanlah bahwa generasi ini, yang tidak melakukan pernikahan, juga memiliki masalah yang sama untuk berkomitmen menjadi anggota gereja lokal! Itu seharusnya tidak mengejutkan kita, karena pernikahan dan keanggotaan gereja lokal saling diperbandingkan atau dihubungkan dalam Alkitab dalam Efesus 3:31-32:

“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” (Efesus 5:31-32).
Dalam perikop Kitab Suci ini hubungan suami dan istri dibandingkan dengan hubungan Kristus dan gereja. Pernikahan dari seorang laki-laki dan perempuan dibandingkan dengan hubungan Kristus dan gereja lokal.

Orang yang tidak bertobat yang tidak menginginkan pernikahan, atau tidak ingin mempertahankan pernikahan, juga tidak akan dapat menikmati stabilitas keanggotaan dalam gereja lokal. Orang-orang yang berat menjadi anggota gereja lokal juga akan sulit berkomitmen untuk menikah dan memiliki anak. Saya telah melihat begitu banyak orang meninggalkan gereja lokal setelah mereka memiliki satu atau dua anak. Dan kemudian akhirnya banyak dari antara mereka yang bercerai. Mereka juga tidak dapat mengatasinya – keluarga atau gereja.

Namun sukacita apa yang hilang dari orang-orang ini! Orang-orang yang tidak dapat mempertahankan pernikahan dan membesarkan anak-anak mereka kehilangan salah satu sukacita besar dalam hidupnya. Orang-orang yang tidak dapat bergabung bersama dalam gereja lokal kehilangan salah satu sukacita terbesar dalam hidup mereka.
Berbagai tekanan yang menyerang keanggotaan gereja lokal tidakmenunjukkan bahwa itu tidak penting! Sungguh suatu kebalikan! Tekanan-tekanan dan penganiayaan yang datang menyerang keanggotaan dalam gereja lokal menunjukkan betapa keanggotaan gereja itu sangat penting!

“Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem” (Kisah Rasul 8:1).
Mengapa ini terjadi? Karena Iblis menyerang gereja lokal! Iblis tidak menginginkan Anda menemukan keselamatan, kebahagiaan, dan memiliki persahabatan yang kokoh di dalam gereja lokal! Iblis menginginkan Anda diterbangkan seperti daun-daun tertiup angin.

Tidak peduli apapun yang terjadi, marilah setiap kita menanamkan akar-akar kita dengan dalam, dan menjadi komit dalam hubungan pernikahan – dankomit dalam hubungan satu sama lain dalam gereja lokal. Ini adalah salah satu tema kita: “Mengapa membiarkan diri kesepian? Datanglah – ke gereja! Mengapa menjadi terhilang? Datanglah – kepada Yesus Kristus, Anak Allah!”

Sudah banyak Gereja di bakar di Indonesia.



Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya Ya.....




KESAKSIAN - Dikunjungi Yesus di penjara

Posted by andrey Saroinsong 08.42, under | 5 comments

Dikunjungi Yesus di penjara

Suatu kali Presiden Megawati mengadakan kunjungan kerja ke Lampung. Di antara para penyambutnya itu terdapat seorang purnawirawan ABRI. Walau wajahnya sudah berkerut-kerut tetapi sisa-sisa kegagahan militer masih tampak dari sikap tubuhnya. Begitu Megawati melintas di depannya, pria ini bersikap sempurna sambil menghormati. Langkah Bu Mega terhenti sejenak sambil mengamati wajah pria ini. Dia berusaha menggali ingatannya akan kenangan yang sudah lama sekali.
"Lho, Paklik kok ada di sini?" tanya bu Mega setelah berhasil mengingat siapa pria ini. "Sekarang Paklik kerja apa?" lanjut Bu Mega. "Oh, sekarang saya menjadi hamba Tuhan di wilayah sini," jawab pria ini. "Oh, bagus itu," kata Bu Mega.


Itulah sepenggal kisah pengalaman R. Moch. Erwin Soetikno, SH. Ketika masih berdinas di ketentaraan, ia pernah bertugas sebagai pengawal kepresidenan. Maka tak heran jika Erwin sangat dekat dengan anak-anak presiden, termasuk dengan Megawati. Erwin masih mengenang masa-masa ketika Megawati dan saudara-saudaranya main kuda-kudaan dengannya. Erwin pura-pura menjadi kuda dan anak-anak presiden bergantian naik di punggungnya. Akan tetapi huru-hara politik tahun 1965 telah mengubah jalan hidupnya. Tanpa dakwaan yang jelas, Erwin dijebloskan ke tahanan militer. Rupanya ini bagian dari rencana Tuhan atas hidupnya. Justru di dalam penjara ini, dia melihat penampakan Yesus.

Bagaimana kisah pertobatannya?
Ikutilah kesaksian ketua umum tim "Mawar dari Saron" ini, yang dituturkan kepada Purnawan Kristanto.

 Mengenal Yesus di tengah Rasa Sepi.
Aku mulai mengenal Yesus di penjara, tepatnya di Rumah Tahanan Militer Kodam 08, Brawijaya. Hidup jauh dari anak dan isteri, membuatku merasa kesepian. Untuk membunuh rasa itu, aku lalu meminjam buku bacaan pada salah seorang kopral di penjara. Karena tak punya bacaan lain, kopral yang bernama Yohanes itu meminjamkan Alkitabnya padaku. Dalam waktu 40 hari aku dapat membaca tuntas isi Alkitab mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Dari Alkitab yang masih tertulis dalam bahasa Indonesia ejaan lama itu, aku banyak membaca ayat-ayat yang "menyakiti" hatiku sebagai umat penganut agama lain.
Namun, justru karena itulah aku jadi makin bersemangat mendalami Alkitab. Aku mulai gelisah saat membaca, "Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh 14:6).
Selama lebih dari setahun, tepatnya sejak tanggal 11 Agustus 1968 hingga 10 Juni 1969, aku tidak mempunyai kegiatan selain mempelajari Alkitab. Sejak dulu, aku memang termasuk pemeluk agama yang fanatik dan senang mempelajari kitab. Setelah sekian lama mendalami Alkitab, akhirnya aku mendapat jawaban atas semua pertanyaanku selama ini. Seketika itu juga, pandanganku terhadap orang Kristen berubah. Aku tidak lagi menganggap mereka kafir, sebaliknya aku malah ingin berdoa dengan cara Kristen.

 Dikunjungi Yesus di Penjara.
Sejak itu, setiap kali bangun atau sebelum tidur, sesudah atau sebelum makan aku selalu memanjatkan "Doa Bapa Kami" karena hanya itulah doa yang aku tahu. Hingga pada suatu siang di tahun 1969, aku mengalami peristiwa besar yang membuatku makin percaya pada Yesus. Saat sedang terbaring di pembaringanku di penjara tiba-tiba ada sinar terang benderang masuk ke ruanganku. Bersamaan dengan sinar itu aku melihat sosok Yesus berdiri dengan tangan yang masih nampak bekas lukanya mengarah padaku seakan memberi salam berkat. Penampakan itu hanya terjadi dalam waktu sekejap saja. Aku yakin sekali, dia pasti Yesus karena wajahnya sama persis dengan gambar yang sering aku lihat ketika SMA dulu.
Setelah melihat penampakan itu, aku jadi semakin mantap ikut Yesus. Rasanya, Dia mengajariku secara langsung. Aku belajar ayat-ayat yang menurutku sangat dahsyat seperti tentang iman sebesar biji sesawi yang bisa memindahkan gunung (Mat. 17:20).
Untuk lebih mendalami imanku, aku melakukan doa dan puasa selama 50 hari berturut-turut. Waktu itu aku juga berjanji pada Tuhan, kalau saja aku dapat bebas tanpa proses pengadilan, aku akan menjadi Kristen. Dan, mulai tanggal 10 Juni 1969 aku memenuhi janji itu karena aku dibebaskan dari penjara tanpa syarat.

Isteri Minta Cerai.

 Selepas dari penjara, aku langsung pulang ke daerah asalku, Lampung untuk berkumpul kembali dengan isteri dan keenam anakku. Suatu hari, ketika kami makan, isteriku sangat kaget melihat aku berdoa dengan cara yang berbeda. Saat itu aku baru berterus terang kalau aku sudah memeluk Kristen. Begitu mendengar berita itu, isteriku langsung marah dan pergi meninggalkanku untuk kembali ke rumah orang tuanya. Tak hanya itu, dia bahkan langsung mengajukan gugatan cerai. Dia menganggap pernikahan kami telah batal karena aku berpindah agama. Ternyata, niat isteriku tidak direstui oleh orang tuanya bahkan jika isteriku nekad minta cerai maka mereka akan mengusirnya dari rumah. Adat Lampung Seputih, kampung asal isteriku, memang tidak mengenal istilah cerai. Aku dan isteriku sempat pisah rumah selama kurang lebih tiga tahun. Ketika akhirnya ia kembali ke rumah, kami tetap beribadah dengan cara masing-masing karena aku memang tidak mau memaksa dia. Sementara itu, aku makin mantap mendalami kekristenan.
Pada tahun 1970, aku belajar di sebuah sekolah Alkitab di Surabaya. Setelah selesai, masih pada tahun yang sama aku menjadi pendeta di GPI, Sumatera Utara. Meski aku sudah jadi pendeta, isteriku masih tetap menjalankan ibadahnya. Aku pun mendapat tantangan yang sangat keras darinya. Dia sering memarahi anak-anakku yang waktu itu masih SD karena mereka ikut ke Sekolah Minggu. Tak hanya itu, dia juga sering menanyakan kapan aku akan kembali ke agamaku yang dulu. Aku berusaha menerangkan kebenaran Firman Tuhan tetapi dia masih mengeraskan hatinya. Ketika anak-anak duduk di bangku SMP, isteriku mulai sedikit berubah. Ia tidak lagi menganiaya anak-anak bahkan sebaliknya, dia sudah mulai berdoa.

Isteri Minta Dibaptis

 Sampai Oktober 1984, isteriku masih tetap menanyakan kapan aku kembali beribadah dengan cara seperti dia. Aku langsung menjawab, "Besok, ketika kita sarapan pagi!". Mendengar jawaban itu, isteriku malah menantang, "Kenapa tidak malam ini saja?" Aku pun menjawab tantangan isteriku. Malam itu juga aku meminta dia mengumpulkan saudara-saudara untuk menjadi saksi. Di hadapan mereka, aku mengutip salah satu ayat dalam kitab suci agamaku yang dulu. Menurut pemahamanku, ayat itu memperbolehkan seseorang memiliki istri lebih dari satu. Aku lalu mengajukan syarat itu untuk kembali ke agamaku. "Asal boleh punya isteri lebih dari satu, aku mau kembali," Begitu kataku dan Isteriku menanggapi pernyataan itu tanpa kata, hanya matanya yang melotot menandakan ketidaksetujuannya atas syarat yang aku ajukan.
Sebulan setelah kejadian itu, isteriku membuat kejutan. Dia menyatakan keinginannya untuk dibaptis. Tetapi ia tidak mau pembaptisan itu dilakukan olehku dan di Lampung. Dia memilih dibaptis oleh salah satu murid terbaikku di Sekolah Alkitab GPI. Waktu itu aku sudah menjadi pendeta wilayah di daerah Lampung, Sumatera Selatan, Padang dan Riau. Tanggal 14 November 1984, akhirnya isteriku menjadi pengikut Kristus ditandai dengan pembaptisan di kolam di Caltex Pasific Indonesia, Rumbai - Pekanbaru Riau.

Menjadi Isteri Yang Saleh

 Sejak itu, dia menjadi seorang Kristen yang sangat taat, bersemangat dan hafal hampir semua isi Alkitab bahkan jauh lebih hafal dibandingkan aku. Dia menjadi tempatku bertanya jika aku lupa isi suatu ayat. Kami berdua sering melakukan doa dan puasa. Meski tidak terlibat pelayanan secara intensif, dia kerap bersaksi akan kasih Kristus dalam kehidupannya di mana pun ia berada. Hasilnya, banyak penduduk asli Lampung yang percaya pada Kristus, salah satunya Pdt. Siti Umayah.Ya, isteriku menjadi seorang Kristen yang sangat bersenang hati dan mendukungku dalam pelayanan. Hingga akhir hayatnya, dia tetap memegang teguh kepercayaannya pada Kristus. Tanggal 11 Desember 1999, isteriku menghadap Tuhan dengan tenang, dalam keadaan tidur dan tanpa merasakan sakit.
Saat ini, aku menjadi ketua tim "Mawar Dari Saron" sebuah lembaga pelayanan yang khusus bergerak di bidang pemberian beasiswa untuk sekitar 116 hamba Tuhan yang tinggal di pedesaan dan tersebar di Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Jawa.

 Kini, seluruh hidupku kupersembahkan hanya untuk kemuliaan nama-Nya. Amin. Tuhan memberkati.    


Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya ya.....

DOWNLOAD LAGU ROHANI KRISTEN (Lengkap...!!!)

Posted by andrey Saroinsong 08.25, under | 28 comments

LAGU ROHANI KRISTEN
Indahnya mendengar LAGU ROHANI, karena dengan mendengarkan LAGU ROHANI kita dapat merasakan ketenangan jiwa yang begitu dalam, segala beban yang selama ini kita alami akan terasa hilang bila kita mendengarkan alunan merdu serta likir lagu yang begitu indah. Untuk teman-teman yang ingin mendownload LAGU ROHANI KRISTEN, silahkan menuju ke Web Downloadnya.....




....DOWNLOAD...







Cara Download : Klik Link yang berwarna merah, maka anda akan menuju ke web penyedia Lagu Rohani.




Jangan Lupa TInggalkan Komentarnya ya...

Misteri Kain Kafan Turin Akhirnya Terbongkar

Posted by andrey Saroinsong 21.49, under ,, | No comments





AndreyNews - Setelah sekian lama menjadi perdebatan, para ahli seni di Italia mengklaim Kain Kafan dari Turin (Shroud of Turin) adalah palsu. Kain kafan tersebut dibuat oleh seniman Giotto, kain kafan yang memiliki panjang 14 Feet ini sempat menjadi perdebatan karena diklaim sebagai kain penguburan Kristus, di sana tercetak gambar samar-samar seorang pria dan tampaknya diwarnai oleh lumuran darah.

Namun dalam sebuah tes karbon yang pernah dilakukan, kain kafan turin ini diproduksi antara tahun 1260 dan 1390. Seorang pakar kesenian Italia Luciano Buso menyatakan bahwa bahwa kain asli sebenarnya telah rusak dan kemudian seniman Giotto diminta untuk membuat salinan.

Setelah berbulan-bulan pemeriksaan dilakukan dengan teliti terhadap foto-foto Kain Kafan, Buso sempat kesulitan karena peninggalan tersebut selalu terkunci dan tidak tersedia dan bisa mudah untuk dilihat kecuali pada acara-acara khusus.

"Aku telah memeriksa foto yang sangat jelas tentang Kain Kafan dan melihat sejumlah kemunculan nomor 15, di wajah, tangan, dan dalam satu kasus bahkan terlihat berbentuk seperti salib panjang," ujarnya.

Buso yang tinggal di Treviso, Italia utara menjelaskan misteri yang tersembunyi dalam kain itu, ternyata diciptakan oleh seniman Giotto dengan tanda nomor 15 dan juga tahun pembuatan 1315, dan kain tersebut merupakan salinan dari kain asli yang telah rusak dan kemudian hilang selama berabad-abad.

"Dia tidak berusaha apa-apa, yang jelas dari kenyataan bahwa dia menandatanganinya dengan inisial Giotto yaitu '15', untuk mengotentikasi sebagai karya sendiri dari 1315. Kain ini bukan palsu tetapi ia diminta untuk membuat salinan yang asli," ujarnya seperti dikutip dari dailymail Rabu, (8/6/2011)

Buso juga menegaskan bahwa 700 tahun yang lalu Giotto diperintahkan untuk menyalin kain kafan, dan ini adalah praktik umum bagi sebagian seniman untuk memasukkan tanggal ke dalam karya mereka, sehingga dapat menjamin keaslian mereka dan itu hanya diketahui oleh segelintir orang dan juga untuk menghindari pemalsuan.

"Kain yang asli mungkin rusak, dan Gereja meminta salah satu seniman terbesar pada saat itu, Giotto, untuk membuat salinan dan kemudian kain yang asli hilang. Apa yang kita miliki sekarang adalah salah satu salinannya," tegasnya

Klaim Buso ini merupakan bagian dari sebuah buku baru yang telah ia tulis, dan akan diterbitkan bertepatan dengan penelitian karbon terhadap kain turin yang pernah dilakukan tahun 1980 dan penelitian ini dihentikan oleh pihak Gereja.

"Untuk alasan yang jelas, itu tidak dipublikasikan secara luas bahwa itu adalah salinan kain tersebut dan kalau diperjelas pasti akan memiliki dampak bagi Gereja. Dan saya mengerti telah mengabaikan teori saya, tapi saya yakin bahwa saya benar," tukasnya.

Giotto merupakan seniman yang paling terkenal pada waktu itu dan karya terkenal lainny adalah dekorasi Kapel Scrovegni di Padua, dalam lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Perawan Maria dan Kristus.





Sumber : http://ditonews.blogspot.com/

Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku

Posted by andrey Saroinsong 06.26, under ,,, | 1 comment


Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku

Akhirnya..setelah sekian lama, penulis tergerak lagi untuk membuat tulisan dalam blog tercinta ini mengenai keharmonisan umat beragama di Indonesia. Tema  ini sengaja penulis pilih di tengah keprihatinan terhadap kondisi kehidupan beragama di Indonesia yang bergerak ke arah titik nadir yang dapat berujung pada ketidakharmonisan, perpecahan, yang pada gilirannya dapat memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.
Jika saudara menjadi bagian dari komunitas dunia maya, maka penulis yakin saudara akan sangat sering menjumpai tulisan-tulisan yang berbau SARA,khususnya yang menyangkut penghujatan agama tertentu, berusaha mencari-cari kelemahan agama tertentu, berusaha mencampuradukkan agama dengan politik, menganggap salah satu agama menjadi biang keladi kebrutalan, kriminalitas, dan kerusuhan, dll..
Tulisan-tulisan tersebut tentu saja sangat mengganggu, baik dari segi penganut agama yang dijadikan sebagai objek hujatan maupun persatuan dan kesatuan bangsa…Celakanya, tulisan-tulisan tersebut lulus sensor (atau sengaja diluluskan?) oleh moderator maupun dari pihak pemerintah terkait.
Di sinilah, penulis sebagai salah satu anak bangsa merasa ikut bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan serta mengembalikan keharmonisan di negeri tercinta ini.
Dari pengamatan penulis, ada beberapa modus tulisan SARA di internet berupa:
  1. Pemutarbalikkan ajaran agama baik dengan mengambil ayat kitab suci agama tersebut secara sepotong-sepotong yang kemudian dipelintir sehingga ajaran suatu agama terlihat sangat jelek di mata pembaca.
  2. Mengait-ngaitkan isu politik dengan agama.
  3. Mengait-ngaitkan agama dengan tindakan amoral.
  4. Menjelek-jelekkan orang yang dianggap suci dalam suatu agama.
  5. Menjelek-jelekan Tuhan agama lain.
Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan, antara lain:
  1. Ketidaksukaan terhadap suatu kelompok individu penganut agama yang berujung kepada ketidaksukaan terhadap agamanya yang ”dianggap” telah menyebarkan kebencian, teror, dll.
  2. Perbedaan paham keagamaan.
  3. Mengadu domba antara dua agama tertentu.
  4. Balas dendam terhadap tulisan-tulisan yang pernah dibaca di beberapa forum internet yang menyinggung agama mereka.
  5. Misi penyebaran agama.
Untuk yang ingin membuat ataupun mengomentari tulisan yang berbau SARA, sebelumnya buka mata lebar-lebar, gunakan akal sehat, bukan emosi, dan bacalah tulisan di bawah ini:
  1. Melihat suatu ajaran agama tidak bisa secara sepotong-sepotong. Ajaran agama adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jadi jika tidak paham dengan ajaran agama lain, maka jangan men-judge agama lain”jelek” hanya karena melihat ayat-ayat tertentu dalam kitab suci dengan mengabaikan penjelasan pada ayat-ayat berikutnya. Jika tidak tahu, lebih baik diam. Ingatlah bahwa kita belum tentu lebih tahu dari penganut agama tesebut. Penganut agama tersebut juga bukanlah orang yang lebih bodoh dari kita, sehingga jika dia memang merasa bahwa ajaran tersebut jelek, maka dengan sendirinya dia akan mencari agama lain dengan tanpa paksaan dan tanpa perlu kita ingatkan. Jadi tidak usah mengomentari agama lain dengan segala ke-sok tahu-an sehingga menyebabkan kesalahpahaman.
  2. Percayalah, tidak ada agama yang mengajarkan penganutnya untuk berbuat jahat atau menyimpang dari norma yang berlaku.. Jika ada penganut agama yang melakukan suatu kejahatan dan kegiatan menyimpang lainnya, dapat diartikan bahwa mereka tidak benar-benar mempelajari dan mengamalkan ajaran agamanya. Jadi bukan agamanya-lah yang salah, tapi individunya-lah yang harus disalahkan.
  3. Janganlah menjelek-jelekan orang suci dalam agama lain atau yang lebih parah Tuhan dalam agama lain karena kita pun tidak lebih suci daripada yang anda jelek-jelekan. Ingat orang suci tersebut dianggap suci pasti ada alasannya,
  4. Setiap pemeluk agama pasti menganggap agamanya-lah yang paling benar. Jadi adalah tindakan bodoh kalau kita menjelek-jelekan agama lain karena itu bukannya akan membuat penganutnya berpaling ke agama kita, tapi malah membenci kita dan agama kita.
  5. Jangan pernah bisa diadu domba oleh orang yang tak bertanggungjawab hanya karena masalah agama karena masalah agama adalah masalah individu dengan Tuhannya, bukan masalah anda.
  6. Jika alasan anda membuat ataupun mengomentari tulisan yang berbau SARA untuk misi penyebaran agama, berarti anda adalah misionaris terbodoh yang ada di dunia, baik itu misionaris Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, dll. Percayalah bahwa tulisan anda yang memprovokasi tidak akan membuat orang terkesan dengan agama anda, malah hanya akan membuat kebencian terhadap agama anda.
UNTUKMU AGAMAMU, UNTUKKU AGAMAKU
Menurut penulis, kebenaran suatu agama hanya dapat dibuktikan di akhirat nanti, jadi biarlah agama menjadi urusan individu dengan Tuhannya dan jangan dijadikan sebagai urusan manusia dengan manusia.
Sedikit saran dari penulis, marilah kita mencoba untuk:
Perbaiki diri sendiri sebelum mencoba memperbaiki orang lain.
Pahami ajaran agama yang dianut sebelum mencoba memahami agama lain.
Kritisi agama yang dianut sebelum mengkritisi agama lain.
Perbaiki akhlak penganut agama yang seagaman sebelum memperbaiki akhlak penganut agama lain.
Ajarkan nilai luhur ajaran agama kepada pemeluk agama yang segama sebelum mengajarkan kepada pemeluk agama lain.
Mari kita meng-Islam-kan orang Islam, mem-Protestan-kan orang Protestan, meng-Katolik-kan orang Katolik, meng-Hindu-kan orang Hindu, mem-Budha-kan orang Budha, meng-Konghucu-kan orang Konghucu, dst.
Jika ini terjadi terjadi, alangkah damainya negeri ini…

Regards
Penulis