English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Vatikan Selidiki Penampakan Bunda Maria

Posted by andrey Saroinsong 02.01, under | No comments


Vatikan telah membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki penampakan Bunda Maria  di sebuah kota di Bosnia Herzegovina. Komisi yang beranggotakan 20 orang itu selanjutnya akan melaporkan hasil penyelidikannya kepada Persekutuan untuk Doktrin Kepercayaan, sebuah badan doktrin tertinggi di Vatikan.
Isu kemunculan Bunda Maria ini telah lama di perdebatkan oleh kalangan Gereja Katolik. Mereka meragukan kredibilitas informasi penampakan tersebut. Bunda Maria pertama kali dilaporkan oleh enam orang anak pada Juni 1981 muncul di kota Medjugorje.
Selanjutnya, selama hampir 30 tahun Bunda Maria dilaporkan muncul di kota itu. Ada yang mengaku melihat sang Bunda mengambang di atas awan mengenakan baju abu-abu dan berkerudung. Ada pula yang mengatakan ibunda Yesus Kristus itu muncul dengan pakaian berwarna emas dengan mahkota bintang-bintang di kepalanya. Juga dilaporkan kalau terdapat tiga cahaya bersinar sebelum dia muncul dan diikuti suara dari penampakan yang kemudian tidak bisa didengar lagi.
Sejak penampakan Bunda Maria ini diberitakan, kini kota Medjugorje telah dikunjungi oleh sekitar 30 juta orang. Warga Medjugorje  menyebutnya sebagai ''Perempuan Kami''. Pihak gereja katolik sendiri belum mengakui penampakan tersebut. Belum lama ini, Kardinal dari Wina Christoph Schoenberg dilaporkan berkunjung ke kota tersebut. Hasil kunjungan Christoph tersebut diduga turut mempengaruhi keputusan badan doktrin tertinggi untuk mengutus sejumlah orang ke kota kecil di Bosnia tersebut.

SUMBER: http://www.tempointeraktif.com/hg/sastra_dan_budaya/2010/03/18/brk,20100318-233516,id.html

SEJARAH KOTA MANADO

Posted by andrey Saroinsong 23.58, under | 2 comments




Kota Manado yang sekarang sebagai ibukota Propinsi Sulawesi , diperkirakan telah didiami sejak abad ke-16 . Menurut sejarah, pada abad itu jugalah Kota Manado telah dikenal dan didatangi oleh orang-orang dari luar negeri. Nama "Manado" mulai digunakan pada tahun 1623 menggantikan nama "Pogidon" atau "Wenang". Kata Manado sendiri berasal dari bahasa daerah Minahasa yaitu Mana rou atau Mana dou yang dalam bahasa Indonesia berarti "di jauh". Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan populer di antara orang-orang Eropa dengan hasil buminya. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah. 



Tahun 1658 , VOC membuat sebuah benteng di Manado. Sejarah juga mencatat bahwa salah satu Pahlawan Nasional Indonesia , Pangeran Diponegoro pernah diasingkan ke Manado oleh pemerintah Belanda pada tahun 1830 . Biologiwan Inggris Alfred Wallace juga pernah berkunjung ke Manado pada 1859 dan memuji keindahan kota ini.
Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919 . Dengan besluit itu, Gewest Manado ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai oleh seorang Walikota ( Burgemeester ). Pada tahun 1951 , Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3 Mei 1951 Nomor 223. Tanggal 17 April 1951 , terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun 1957 , Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun 1959 , Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965 , Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado, yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974. 



Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623 , merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 , dimana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia , kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919 , yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan, dan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun dimana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka pada setiap tanggal 14 Juli Kota Manado merayakan HUT-nya. Dan pada tanggal 14 Juli 2009 ini masyarakat dan pemerintah Kota Manado merayakan hari jadinya yang ke-386.

SUMBER: http://www.manadokota.go.id/sejarahkotamanado.php

BAHTERA NABI NUH DITEMUKAN

Posted by andrey Saroinsong 01.30, under | 4 comments




Sebegaimana disirarkan  bahwa sebuah perahu raksasa yang diduga merupakan bahtera nuh telah ditemukan di gunung ararat, Turki. Kabar penemuan perahu Nabi Nuh ini, sempat ditayangkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan
American Life Magazine pada penerbitan tgl 5 September tahun 1960. Setelah puluhan tahun dilakukan penelitian terhadap bahtera itu serta lingkungan sekitarnya, kini, area itu dibuka untuk umum sebagai obyek wisata.
Berikut beberapa fakta penemuan:

The Real Noah's Ark!
Top Points to Consider 
Hal yang Perlu Dipertimbangkan

  1. Hal ini dalam bentuk sebuah perahu, dengan busur dan bulat runcing buritan.

  2. Panjang persis seperti yang tercantum dalam Alkitab deskripsi, 515 kaki atau 300 hasta Mesir. (Ibrani hasta Mesir tidak akan diketahui Musa yang belajar di Mesir kemudian menulis kitab Kejadian.)

  3. Ini didasarkan pada sebuah gunung di Turki Timur, yang cocok dengan rekening Alkitab, "The tabut beristirahat... Atas pegunungan Ararat" Kejadian 8:4. (Ararat menjadi nama negara kuno Urartu yang menutupi wilayah ini.)

  4. Berisi membatu kayu, sebagaimana dibuktikan dengan analisis laboratorium.

  5. Mengandung teknologi tinggi paduan logam alat kelengkapan, sebagaimana dibuktikan dengan analisis laboratorium terpisah dibayar oleh Ron Wyatt, kemudian dilakukan kemudian oleh Kevin Fisher situs web ini. Aluminium logam dan logam titanium ditemukan dalam peralatan yang logam BUATAN MANUSIA!

  6. Tulang rusuk kayu vertikal di sisi-sisinya, kerangka bangunan terdiri dari sebuah perahu. Reguler pola-pola horizontal dan vertikal dukungan dek tiang juga terlihat di geladak bahtera.

  7. Pendudukan desa kuno di situs bahtera di ketinggian 6.500 ft pencocokan Flavius Josephus 'pernyataan "Ini tetap akan ditampilkan di sana oleh penduduk untuk hari ini."

  8. Dr Bill Shea, arkeolog menemukan pecahan keramik kuno dalam jarak 20 meter dari bahtera yang memiliki ukiran di atasnya yang menggambarkan seekor burung, ikan, dan seorang pria dengan palu mengenakan penutup kepala yang memiliki nama "Nuh" di atasnya. Pada zaman dahulu barang-barang ini diciptakan oleh penduduk setempat di desa untuk dijual kepada pengunjung dari dalam bahtera. Bahtera atraksi turis di zaman dahulu dan hari ini.

  9. Diakui oleh Pemerintah Turki sebagai Bahtera Nuh Taman Nasional dan National Treasure. Pemberitahuan resmi penemuannya muncul di surat kabar Turki terbesar pada tahun 1987.

  10. Bangunan untuk menampung pengunjung dibangun oleh pemerintah untuk mengakomodasi wisatawan, ditegaskan,  situs ini sangat penting.

  11. Jangkar besar batu-batu itu ditemukan di dekat tabut dan di desa Kazan, 15 mil jauhnya, yang tergantung dari belakang tabut untuk menenangkan yang naik.

  12. Terletak pada tabut Cesnakidag (atau Cudi Dagi) Mountain, yang diterjemahkan sebagai "Doomsday" Mountain.

  13. Dr Saleh Bayraktutan dari Universitas Ataturk menyatakan, "Ini adalah struktur buatan, dan untuk yakin itu Noah's Ark" Common Sense. Ini artikel yang sama juga menyatakan "Situs ini langsung di bawah gunung Al Judi, disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai tempat istirahat Ark "Houd Surah 11:44

  14. Radar scan menunjukkan pola yang teratur di dalam bahtera kayu formasi, mengungkapkan keels, keelsons, gunnels, bulkheads, ruang binatang, sistem jalan, pintu di kanan depan, dua tong besar di depan 14 'x 24', dan daerah pusat terbuka untuk aliran udara ke semua tiga tingkatan.

sumber: http://www.arkdiscovery.com/noah's_ark.htm
  


Nah, berikut ini cerita lain tentang penemuan Kapal Nuh:

POSISI fosil formasi kapal pada ketinggian 15.500 kaki
di puncak Gunung Ararat hasil pendeteksian geo radar.
Di bawah ruangan formasi itu ada ruangan, yang diduga
adalah kamar-kamar.*UNMUSEUM NEWS
Foto "benda asing" yang terlihat di puncak Gunung
Ararat, hasil pemotretan udara pada tahun 1959 oleh
NATO.*UNMUSEUM NEWS


KEINGINAN untuk menemukan Perahu Nabi Nuh AS,
sebenarnya sudah dilakukan orang selama berabad-abad.
Menurut catatan, sebelum Nabi Muhamad SAW lahir pun,
sudah ada orang yang ingin menemukan kapal yang penuh
misteri itu sesuai dengan petunjuk "Injil" kitab suci
orang Kristen. Konon Epiphanius, seorang bishop dari
Salames, pernah mencari perahu itu dan melihat
peninggalan Nabi Noah (Nuh AS) ,masih terdampar di

Gunung Guardian yang tertutup salju sangat tebal,
Kemudian pada abad XII juga disebutkan, upaya
pencarian kapal ini pernah dilakukan pula oleh
Benyamin Tudela, seorang pendeta bangsa Yunani. Ia
mengatakan, bahwa pendahulunya Omar bin al Khatab,
seorang petinggi dari Turki, telah mengambil bagian
dari kapal itu untuk dijadikan bahan bangunan mesjid.

Perdebatan demi perdebatan, mulai muncul di kalangan
para ahli sejarah dan agama, tentang di mana tempat
sebenarnya kapal Nabi Nuh itu terdampar, karena
terdapat perbedaan tempat, di antara kitab suci Bibel
dan Quran.

Di dalam kitab Bibel disebutkan, bahwa kapal Noah
terdampar setelah sekian lama terombang ambing ombak
dan gelombang pasang di Gunung Ararat. Namun dalam
Alquran disebutkan bahwa kapal itu terdampar di Bukit
(gunung) Judi (daerah Armenia).
Alquran Surat Hud ayat 44 berbunyi: ... Dan
difirmankan: Hai Bumi telanlah airmu, dan hai langit
(hujan) berhentilah, dan air pun disurutkan, perintah
pun diselesaikan, dan bahtera itu pun berlabuh di
bukit Judi. Dan dikatakan "binasalah orang-orang
zalim.

Dari hasil penelitian para ahli, ternyata Gunung
Ararat sekarang, telah berganti nama beberapa kali.
Pernah bernama Gunung Guardian, dan juga bernama
Armenia atau Gunung Judi. Akhirnya setelah melalui
penelitian panjang, dengan berdasarkan bukti-bukti
sejarah kuno para ahli sejarah dan agama sepakat,
bahwa gunung tempat terdamparnya kapal Nabi Nuh itu
bernama Gunung Ararat (Injil) atau Gunung Judi
(Quran), yang sebenarnya kendati nama yang berbeda
tempatnya itu-itu juga.

Setelah sekian lama tidak terdengar lagi, upaya
pencarian kapal Nabi Nuh muncul kembali pada abad XIX.
James Brice, seorang ahli archeology dari Oxford
University, pada tahun 1876 dengan biaya dari
Yayasannya mengarungi lautan salju di Gunung Ararat
Perbatasan Turky mencari kapal misterius itu kembali.

Dalam perjalanan ke puncak Ararat, James Brice dari
Inggris, menyatakan menemukan empat buah batu panjang
berbentuk tongkat. Ia menduga "batu tongkat itu"
merupakan bagian dari tiang layar kapal yang dalam
pejalanan waktu puluhan ribu tahun sudah memfosil.
Menjelang akhir abad XIX, yaitu tepatnya tahun 1892,
Yoseph Nouri dari Prancis mengulangi perjalanan yang
dilakukan James Brice dari rute yang bebeda.

Ia  mengklaim, bahwa dirinya telah sampai ke tujuan dan
berhasil menemukan perahu Nabi Nuh. Keberhasilannya
itu karena kebetulan. Waktu itu sedang musim kemarau
sangat panjang, sehingga tidak ada salju yang menutupi
permukaan gunung Bahkan ia menegaskan, sempat
berjalan-jalan di tempat yang diduga dek kapal yang
panjangnya 300 cubic, persis seperti yang diungkapkan
dalam kitab Bibel.


Semua ungkapan dan pernyataan dari "para pemburu Kapal
Nabi Nuh", hingga penghujung abad XIX hanyalah
dilukiskan dalam kata-kata dan tulisan saja tanpa bisa
divisualisasikan. Karena memang pada waktu itu, tidak
ada teknologi fotografi yang mampu mendukung
pernyataan mereka, sehingga semua orang yang
mendengarnya, merasa penasaran. Apakah omongannya itu
benar, atau hanya "bulshit" (bohong) saja.


Waktu terus berjalan. Gandrung mencari perahu Nabi
Nuh , seperti hilang ditelan waktu. Hingga pada tahun
1959, Ilham Durupinan, seorang pilot Turky Airforce
anggota pasukan NATO mengadakan pemotretan udara di
Gunung Ararat perbatasan Irak, melihat dari rekaman
hasil pemotretannya itu "benda asing" dekat puncak
salah satu gunung tertinggi di Turky itu, pada
ketinggian 15.500 kaki.


Karena merasa penasaran, para petinggi NATO di basis
Turky memerintahkan Dr. Arthur Brande, ahli fotografi
dari Ohio University untuk memeriksa rekaman gambar
pemotretan itu.


Setelah meneliti secara seksama, akhirnya disimpulkan
bahwa "benda asing" di puncak Ararat itu adalah
"perahu". Ya formasi perahu, yang diduga merupakan
peninggalan Nabi Nuh, yang selama ini banyak dicari
para ahli.


Kabar penemuan perahu Nabi Nuh ini, sempat ditayangkan
oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan
American Life Magazine pada penerbitan tgl 5 September
tahun 1960.


Pada tahun 1990, Ron Wyat bersama Dr. David Fasold,
ahli geologi AS, membawa perlengkapan cangggih, di
antaranya metal detector dan geo radar menjejak
kembali koordinat tempat yang disinyalir ada formasi
perahu Nuh.


Selama empat tahun berturut-turut, ia melakukan
penelitian secara detil dan seksama, baik di formasi
perahu maupun daerah sekelilingnya, untuk mencari
bukti-bukti peradaban setelah dunia itu musnah.
Dalam perjalanan kali ini, ia menemukan sebelas batu
pipih berlubang, yang rata-rata berat antara empat
hingga 10 ton. Batu-batu ini diindikasikan Wyat
adalah, sebagai pemberat kapal agar tidak oleng oleh
tiupan angin kencang.


Sementara itu dari hasil pengamatan peralatan
canggihnya, David Fasold, memperoleh indikasi bahwa
batuan formasi perahu yang ditemukannya itu adalah
kayu yang sudah berubah menjadi fosil. Pada beberapa
lokasi,juga terdapat konsentrasi logam, yang diduga
merupakan pengikat balok.


Hasil deteksi dari geo-radarnya, mengindikasikan bahwa
di bawah fosil formasi perahu itu ada ruangan yang
diduga adalah kamar-kamar. Namun formasi itu,hanya
muncul sepertiganya. Diduga pada waktu itu,
kemungkinan memang terdampar pada lumpur, sehingga
sebagian dari badan kapal, hingga saat ini masih
terbenam, yang sekarang setelah ribuan tahun semuanya
telah berubah menjadi karang.


Gene Collins, dari Departemen Ilmu Geologi AS, yang
tidak percaya begitu saja kepada laporan David Fasold,
pada penghujung tahun 2000 bersama satu tim yang
terdiri dari 12 orang berbagai disiplin ilmu juga
berangkat ke lokasi yang diduga merupakan tempat
terdamparnya perahu raksasa Nabi Nuh.


Berangkat bersama tim itu, juga ahli Geologi Kelautan
Dr. Robert Balard, yang telah sukses dalam menemukan
bangkai Titanic,Istana Cleopatra, dan Benua yang
hilang Atlantis.


Menurut Collins, formasi fosil perahu itu diduga kuat
adalah benar perahu Nabi Nuh AS. Karena dengan
berbagai dalih apa pun, tidak mungkin ada benda asing
yang diduga perahu yang sudah memfosil berada pada
ketinggian 15.500 kaki tanpa sesuatu sebab. Fosil
perahu yang ditemukan itu, merupakan nenek moyang
perahu bangsa Sumeria.


Dari uji karbon di sekitar lokasi perahu, ternyata
mengandung 4,95 % karbon dan pada beberapa lokasi
terdapat kandungan besi yang cukup banyak dari segi
tingginya kandungan karbon, hal ini berarti karbon itu
berasal dari kayu yang sudah membatu. Padahal di
lokasi lain, kandungan karbonnya hanya 1,88% saja yang
biasa diperoleh dari kandungan tanah biasa.


Harold Cofins, ahli geologi Tim yang juga bertindak
sebagai jurubicara Tim mengungkapkan, bahwa perahu itu
terbuat dari kayu species "Sigilata" yang telah
diawetkan dengan sejenis ter. Species kayu ini sejenis
kayu raksasa, yang kini sudah punah dari muka bumi.
Menurut para ahli biologi kehutanan, kayu jenis ini
memiliki keluarga sekitar 200 species, yang beberapa
di antaranya masih hidup di Amerika Utara, Pategonia
dan Australia.


Tentang masalah banjirnya sendiri, Dr. Balard
mengungkapkan bahwa dari bukti-bukti yang ada di
ketinggian itu banjir be sar pernah melanda bumi pada
10.000 tahun yl, dan air sempat mencapai ketinggian
lebih dari 15.000 kaki.


Untuk mencapai posisi seperti saat ini - hingga
munculnya benua-benua dan pulau-pulau - katanya
memakan waktu hingga 7.500 tahun. (Risyana Hendrawan,


VIDEO
Penemuan Bahtera Nabih Nuh


sumber : The UnMuseum News). 

10 HUKUM TUHAN

Posted by andrey Saroinsong 07.06, under ,,,, | No comments


1. Akulah TUHANmu. Jangan ada padamu tuhan lain di hadapan-Ku.


2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHANmu.


3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.


4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat [Minggu]. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu.


5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.


6. Jangan membunuh.


7. Jangan berzinah.


8. Jangan mencuri.


9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.


10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya [suaminya], atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.

10 TULAH DI TANAH MESIR

Posted by andrey Saroinsong 06.55, under ,,,,, | 8 comments

Tulah Mesir (bahasa Ibrani: מכות מצרים atau Makot Mitzrayim), atau Sepuluh Tulah (bahasa Ibrani: עשר המכותatau Eser Ha-Makot) adalah sepuluh bencana yang didatangkan oleh Tuhan atas bangsa Mesir sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Keluaran, pasal 7-12, untuk meyakinkan Firaun[1] agar membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan pergi ke tanah Kanaan.

Grafir oleh John Martin yang menggambarkan tulah hujan es dan api (1828)
Kesepuluh tulah tersebut, sesuai urutannya di dalam Alkitab, adalah:
  1. (Keluaran 7:14-25) sungai dan semua sumber air berubah menjadi darah hingga menewaskan ikan-ikan dan semua kehidupam air lainnya. (Dam)
  2. (Keluaran 7:26-8:11) binatang-binatang amfibi (biasanya diyakini sebagai katak) (Tsfardeia)
  3. (Keluaran 8:12-15) lalat (Kinim)
  4. (Keluaran 8:16-28) nyamuk (Arov)
  5. (Keluaran 9:1-7) penyakit pada ternak (Dever)
  6. (Keluaran 9:8-12) barah yang tidak dapat disembuhkan (Shkhin)
  7. (Keluaran 9:13-35) hujan es bercampur api (Barad)
  8. (Keluaran 10:1-20) belalang (Arbeh)
  9. (Keluaran 10:21-29) kegelapan (Choshech)
  10. (Keluaran 11:1-12:36) kematian anak-anak sulung dari semua keluarga Mesir. (Makat Bechorot)

Patung YESUS Memberkati Kota Manado

Posted by andrey Saroinsong 00.10, under | 1 comment


Manado, Patung Yesus Memberkati yang terletak di Kompleks
Perumahan Citraland, Manado, Sulawesi Utara, dipastikan sebagai patung
Yesus yang tertinggi di kawasan Asia. Patung setinggi 30 meter dan
lebar 17 meter itu lebih tinggi tiga meter dari patung Yesus di Timor
Leste, yang sebelumnya memegang rekor tertinggi di Asia.

Manajer Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) Paulus Pangka menjelaskan

hal tersebut saat Peresmian Patung Yesus Memberkati, Minggu (2/12).
Peresmian patung dihadiri antara lain oleh perancang patung Yesus
Memberkati Ir Ciputra, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Harry
Sarundajang, Ketua Komisi I DPR Theo Sambuaga, Uskup Manado Yosep
Suwatan, dan Wakil Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Minahasa Roy
Tamaweol.

Dibandingkan dengan patung Yesus di Rio de Jenairo, Brasil, patung di

Manado itu delapan meter lebih rendah. Meski demikian, menurut Paulus,
patung tersebut memiliki kekhasan, yakni satu-satunya patung Yesus
yang dibangun secara miring, dengan kemiringan 20 derajat.

Dalam sambutannya, Ciputra mengatakan, desain patung Yesus Memberkati

mengisahkan Yesus saat bangkit dari kematian yang kemudian memberkati
murid-muridnya sebelum naik ke surga.

Sementara itu, Sarundajang mengatakan, patung Yesus Memberkati telah

menjadi satu ikon baru Kota Manado selain Taman Wisata Laut Bunaken.
"Selain sebagai ikon, lokasi patung ini akan menjadi obyek wisata
religius yang memiliki makna cukup mendalam," katanya.

Patung Yesus Memberkati dibangun di atas sebidang tanah dengan

ketinggian 150 meter di atas permukaan laut, yang terletak di dalam
Kompleks Perumahan Citraland, Manado. Untuk membangun patung yang
menghadap ke Kantor Gubernur Sulut itu dibutuhkan 60 ton material yang
terdiri dari 25 ton fiber dan 35 ton baja.